
Suprihati
08 Apr 2025
248
436
Perkuat Ketahanan Energi di NTT PLN EPI Kerjasama Dengan Pemprov Kembangkan Ekosistem Biomassa
Press Release No. 022.PR/STH.06.01/PLNEPI0102/IV/2025
Jakarta, 8 April 2025 - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI)
berkomitmen memperkuat ketahanan energi di Indonesia Timur. Salah satunya
dengan pengembangan ekosistem biomassa melalui kerjasama dengan Pemerintah
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Langkah ini sejalan dengan visi Perusahaan
untuk meningkatkan pemanfaatan energi hijau di Indonesia.
Direktur Biomassa PLN EPI, Antonius
Aris Sudjatmiko dalam Kunjungannya ke Gubernur Nusa Tenggara Timur yang juga
dihadiri Anggota DPD RI asal NTT, Angelius Wake Kako menegaskan pentingnya
kolaborasi antara Pemerintah Daerah dan PLN dalam mewujudkan ekosistem biomassa
yang berkelanjutan.
âKami melihat potensi besar biomassa di NTT untuk mendukung transisi energi
nasional. Sinergi antara Pemerintah Daerah dan PLN akan menjadi kunci
keberhasilan pengembangan energi terbarukan ini", ujar Aris.
PLN EPI, sebagai Subholding PLN yang bertanggung jawab atas penyediaan
energi primer, terus memperkuat perannya dalam transisi energi. Hingga Februari
2025, PLN EPI telah memenuhi kebutuhan biomassa untuk Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU) PLN sebesar 275.579 metrik ton.
Sebagai bentuk komitmennya, PLN EPI terus bekerja sama dengan berbagai
pihak untuk memastikan pasokan energi primer yang andal dan ramah lingkungan,
sekaligus mendukung target bauran energi terbarukan pemerintah. âPengembangan
biomassa di NTT adalah salah satu langkah strategis kami untuk mendukung target
bauran energi hijau nasional. Dengan kerja sama yang baik, kami optimis program
ini dapat berjalan optimal", tambah Aris.
Dengan sinergi antara PLN EPI dan Pemerintah Provinsi NTT, diharapkan
ekosistem biomassa dapat menjadi model pengembangan energi terbarukan di
Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan target PLN untuk meningkatkan
pemanfaatan energi hijau dan mendukung transisi energi.
Gubernur NTT, Melki Laka Lena, menekankan bahwa pengembangan biomassa dapat
memperkuat ketahanan energi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui pemanfaatan biomassa sumber daya lokal. "Biomassa bisa berasal
dari berbagai sumber, seperti sampah organik, kayu, jerami, tongkol dan batang
jagung, serta kotoran ternak. Dengan potensi besar di NTT, kita perlu mendorong
pemanfaatan ini secara optimal", ujar Melki.
Selain itu, Gubernur menyoroti beberapa komoditas lokal yang berpotensi
dikembangkan menjadi biomassa, seperti cangkang kemiri, lamtoro, gamal, dan
kulit biji mete yang bisa diolah menjadi sumber energi melalui keterlibatan
masyarakat dalam rantai pasok biomassa berbasis ekonomi kerakyatan.
Direktur Biomassa PT PLN EPI, Antonius Aris Sudjatmiko, menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan kesiapan PLN untuk bekerja sama dalam pengembangan biomassa di NTT.
Sementara itu, Anggota DPD RI, Angelius Wake Kako, melihat kolaborasi ini
sebagai peluang bagi masyarakat untuk mengoptimalkan sumber daya alam yang
belum tergarap secara maksimal. "Jika dikelola dengan baik, biomassa dapat
menjadi sektor ekonomi baru yang berkelanjutan bagi masyarakat desa",
katanya.
Pemerintah Provinsi NTT berharap inisiatif ini dapat mendorong ekosistem
biomassa yang berkelanjutan, mendukung energi hijau, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Narahubung
Mamit Setiawan
Sekretaris Perusahaan
PT PLN Energi Primer Indonesia
021-21684025
Sekilas Tentang PLN EPI
PT PLN Energi Primer Indonesia merupakan
Sub-Holding PLN yang didirikan untuk memastikan ketersediaan pasokan suplai
energi primer melalui Konsolidasi Proses Pengadaan & logistik, Pencarian
Sumber Energi Primer serta Pengembangan Ekosistem yang resilient dan rantai
pasok yang kuat. Memiliki Visi menjadi solusi energi primer terintegrasi No 1
se-Asia Tenggara
Bagikan berita
Berita Terbaru

Dukung Green Energy PLN EPI Dorong Ekosistem Biomassa Untuk Capai Target 3 Juta Ton Biomassa Tahun Ini

Komut PLN EPI Ajak Pengusaha Muda Berkolaborasi Suplai Biomassa

Komut PLN EPI Nikson Silalahi Optimis Tahun ini Target 3 Juta Ton Pengadaan Biomassa Bisa Tercapai
