
Suprihati
17 Nov 2024
548
539
Peringati Hari Pahlawan PLN EPI Laksanakan Program Kolaborasi TJSL Bersama Pelayaran Bahtera Adhiguna Ubah Sampah Organik Jadi Peluang Ekonomi dengan Maggot
Press Release 076.PR/STH.06.01/PLNEPI0102/XI/2024
Jakarta, 17
November 2024 â Subholding
PLN Energi Primer Indoensia (PLN EPI) bersama Anak Perusahaannya, PT
Pelayaran Bahtera Adhiguna (BAg) melaksanakan kolaborasi TJSL dalam program
âPengelolaan Sampah Organik Dapur dengan Maggot BSFâ. Kegiatan kolaborasi
dilaksanakan di Desa Karangasem, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul, Yogyakarta
(13/11).
Melalui program
ini, PLN EPI mengajak warga Desa Karangasem untuk meningkatkan kesadaran akan
pentingnya kebersihan lingkungan, edukasi pemilahan sampah, pengolahan sampah
hulu terpadu hingga nilai tambah dari hasil pengolahan sampah organik melalui
Maggot Black Soldier Fly (BSF).
Sekretaris
Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan menjelaskan program ini dapat menciptakan
kemandirian serta keberlanjutan dalam pengelolaan sampah organik dapur.
âPLN EPI akan
terus berkomitmen untuk menyampaikan program ini secara keberlanjutan sehingga
keberhasilan program ini selaras dengan tingkat partisipasi warga Desa
Karangasem dalam memilah sampah organik dapur serta dapat menjadi program
percontohan bagi desa lainâ, ujar Mamit.
BSF (Hermetia
Illucens) adalah sejenis lalat berwarna hitam yang larvanya (maggot) mampu
mendegradasi sampah organik. Maggot atau belatung yang dihasilkan dari telur
lalat hitam (BSF) sangat aktif memakan sampah organik.
Proses biokonversi
oleh maggot ini dapat mendegradasi sampah lebih cepat, tidak berbau, dan
menghasilkan kompos organik, serta larvanya dapat menjadi sumber protein yang
baik untuk pakan unggas dan ikan. Proses biokonversi dinilai cukup aman bagi
kesehatan manusia karena lalat ini bukan termasuk binatang vektor penyakit.
Kolaborasi ini
mengajak komunitas lokal, yaitu Bank Sampah Ngupadi Rejeki untuk memilah sampah
organik dapur dari rumah tangga (hulu) kemudian dikumpulkan dan dipakai sebagai
pakan budidaya Maggot BSF. Hal ini bertujuan untuk mengurangi permasalahan sampah
dari rumah tangga (hulu) dan bernilai ekonomis serta dapat membuka peluang
usaha baru.
Selain itu, Bank
Sampah Ngupadi Rejeki telah menjalankan beberapa kegiatan untuk mengurangi
volume sampah yang ada di Desa Karangasem, seperti pengumpulan dan penimbangan
sampah anorganik, pengkomposan limbah ternak, dan pembuatan pupuk cair dari
sampah organik dapur yang dapat digunakan untuk pupuk kebun.
Mamit menjelaskan
bahwa peningkatan kapasitas keterampilan dan skill warga Karangasem dalam
pengelolaan sampah secara mandiri dapat menghasilkan nilai tambah. Selain itu,
peningkatan pengetahuan warga akan pentingnya edukasi terkait pemilahan sampah
secara mandiri di rumah akan menciptakan rumah bersih dan sehat.
Indikator
keberhasilan dari program ini telah diukur sesuai kebutuhan warga Kalurahan
Karangasem dengan target penerima manfaat sebanyak 250-300 kepala keluarga
selama 7 (tujuh) bulan sehingga dapat mengurangi jumlah volume sampah organik
sebanyak 2-3 ton perbulan. Hal ini dapat menjadi pengurangan beban biaya
bulanan untuk retribusi sampah warga di Kalurahan Karangasem dan memberikan
pendapatan bagi warga dari hasil produk Maggot BSF dan turunannya.
Kepala Bebadan
Pangreksaloka Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, RM Gusthilantika Marrel
Suryokusumo menyampaikan "program ini sangat bagus karena menjadi
percontohan bagi Kalurahan lain sehingga ke depannya program ini dapat
berkembang dan terus berjalan secara konsisten berkelanjutan agar memberikan
dampak positif bagi warga dan dapat diterapkan di Kalurahan lain. Semoga
program ini menjadi awal permulaan yang baik dan ke depannya menjadi pelaku
utama untuk sirkular ekonomi", pungkas Marrel.
Salah satu warga
Kalurahan Karangasem, Riyanta mengungkapkan "program ini memberikan
manfaat yang luar biasa bagi warga Kalurahan Karangasem, Kecamatan Ponjong,
seperti mengurangi sampah organik, mengurangi pembakaran sampah kompos. Selain
itu juga dapat memberikan edukasi tentang pengelolaan sampah dapur melalui
maggot, menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat, serta memberikan
penghasilan tambahan dari hasil produk maggot. Maggot ini juga dapat bermanfaat
untuk pakan lele dan unggas dan sisa hasil residu yang dihasilkan oleh maggot
akan dibuatkan pupuk padat untuk diberikan kepada tanaman sayuran milik warga
kelompok wanita tani", ungkap Riyanta.
PLN EPI berharap branding
positif bagi kelompok warga, Pemerintah, dan Perusahaan dalam pengelolaan
sampah organik dapur secara mandiri akan terus dijalankan secara berkelanjutan.
Hal ini sebagai wujud peran PLN EPI dalam hal meningkatkan perekonomian
masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat yang mandiri dan berkelanjutan serta
komitmen PLN EPI tehadap Environmental, Social, and Governance (ESG) dan
konsisten melaksanakan Sustainable Developement Goals atau SDGs.
Narahubung
Mamit Setiawan
Sekretaris
Perusahaan
PT PLN Energi
Primer Indonesia
021-21684025
Sekilas Tentang
PLN EPI
PT PLN Energi
Primer Indonesia merupakan sub holding PLN yang didirikan untuk memastikan
ketersediaan pasokan suplai energi primer melalui Konsolidasi Proses Pengadaan
& logistik, Pencarian Sumber Energi Primer serta Pengembangan Ekosistem
yang resilient dan rantai pasok yang kuat. Memiliki Visi menjadi solusi energi
primer terintegrasi No 1 se-Asia Tenggara
Bagikan berita
Berita Terbaru

Dorong Energi Hijau PLN EPI Kembangkan Bioenergi Jadi Peluang Usaha Domestik dan Internasional

Tegaskan Tata Kelola Unggul PLN EPI Raih Tiga Penghargaan di TOP GRC Awards 2025

Dukung Green Energy PLN EPI Dorong Ekosistem Biomassa Untuk Capai Target 3 Juta Ton Biomassa Tahun Ini
