
Suprihati
25 Oct 2023
3,187
940
Pemkab Aceh Tamiang Dukung Penuh Pemanfaatan Biomassa untuk Co Firing PLTU
Press Release No. 056.PR/STH.06.01/PLNEPI0102/X/2023
Jakarta, 25
Oktober 2023 - PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) terus bergerak
cepat untuk mencapai target Nett Zero Emission (NZE) pada 2060. Teranyar, PT
EPI menandatangani kesepakatan bersama dengan PT Palma Banna Mandiri dan
Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang di Kantor Bupati Aceh Tamiang, Jumat
(20/10/2023). Kesepatakan bersama itu berisi tentang sinergi pengembangan dan
pengelolaan biomassa berbasis pemanfaatan sumber daya setempat. Kesepakatan
bersama itu ditandatangani Pj Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman, Direktur
Biomassa PLN EPI, Antonius Aris Sudjatmiko; dan Direktur PT Palma Banna
Mandiri, Nazarudin Ibrahim.
Pj Bupati dalam sambutannya
mengatakan, pihaknya sangat mendukung kerja sama tersebut. Menurutnya, sumber
energi berbasis fosil semakin menipis. Oleh karena itu, biomassa menjadi sangat
penting sebagai sumber energi baru terbarukan dan green. Ia pun mengaku
langsung setuju dengan kesepakatan bersama itu.
Meurah berharap, kerja sama itu
berjalan baik sesuai dengan keinginan semua pihak. Menurutnya pemanfaatan
biomassa sebagai sumber energi juga akan berdampak dalam hal serapan tenaga
kerja. Ia pun sangat mengapresiasi PLN EPI dan PT Palma Banna Mandiri yang
berkomitmen melibatkan masyarakat dalam penyediaan biomassa untuk Co-Firing.
"Kami berharap, program
berjalan maksimal sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,â kata
dia.
Sementara Direktur PT Palma Banna
Mandiri, Nazaruddin Ibrahim mengamini pernyataan Pj Bupati Aceh Tamiang.
Sebagai mitra pemasok, ia mengatakan jika biomassa mampu menjadi nilai tambah
bagi masyarakat bahkan membuka lapangan pekerjaan baru.
Menurut Nazar, guna memenuhi
kebutuhan biomassa untuk PLTU Pangkalan Susu dan Nagan Raya, pihaknya
melibatkan masyarakat dalam hal pengumpulan bahan baku. "Program biomassa
ini tidak hanya jadi solusi Nett Zero Emission namun juga menambah penghasilan
masyarakat," ucap Nazar.
Ia melanjutkan, di tahap awal ini
pihaknya bekerjasama dengan tiga koperasi di Desa Kaloy, Aceh Tamiang.
Ditargetkan, lahan seluas 3.500 hektare akan ditanami berbagai tanaman. Di
antaranya, kata Nazar, tanaman yang disiapkan untuk jadi sumber biomassa. Misalnya
kaliandra, indigofera, dan lain sebagainya.
"Total lahan yang akan kami
tanami ke depan sekitar 13.500 hektar yang tersebar di Aceh Tamiang, Aceh
Timur, Langsa, dan Aceh Barat Daya," sambungnya.
Nazar meyakini, melihat besarnya
manfaat yang dirasakan, akan makin banyak wilayah yang bakal bekerjasama
terkait pemanfaatan untuk tanaman biomassa. Selain penanaman, Nazar juga
melakukan penyemaian benih di wilayah Langsa. Menurutnya, penyemaian dan penanaman
tanaman multifungsi terinspirasi dari program yang sudah dijalankan PLN EPI di
wilayah Gunungkidul, DIY.
"Bisa jadi ke depan tidak
hanya 13.500 hektare yang dikerjasamakan namun bertambah banyak seiring dengan
semakin diketahuinya manfaat program Co-Firing PLN," katanya.
Hal senada juga dikatakan
Direktur Biomassa PLN EPI, Antonius Aris Sudjatmiko. Aris, sapaannya
menerangkan, pihaknya selalu bergerak dengan mitra lokal dalam penyediaan
biomassa untuk Co-Firing PLTU. Bicara soal biomassa, menurut Aris tak akan bisa
lepas dari peran serta masyarakat lokal.
"Mulai dari penyemaian,
penanaman, perawatan, pemanenan, pengumpulan, hingga pengiriman ke PLTU pasti
akan melibatkan masyarakat," jelas Aris.
Dia menerangkan, ada tiga unsur
utama terkait biomassa. Masing-masing adalah lahan, pupuk, dan tenaga kerja.
Terkait lahan, Aris menegaskan, lahan yang ditanami tanaman multifungsi
bukanlah lahan produktif sehingga tidak berkompetisi dengan area produktif yang
sudah ada. Skema yang digunakan bisa tumpang sari atau pemanfaatan lahan
kritis.
Di sisi lain ia menjelaskan jika
pada prinsipnya semua jenis limbah tanaman bisa menjadi sumber biomassa. Mulai
dari sekam dan jerami padi, bagas tebu, ranting dan dahan kayu, bonggol jagung,
dan lain sebagainya.
Terkait pupuk, lanjutnya, akan
dikerjasamakan dan bersinergi dengan mendampingi masyarakat dalam pembuatan dan
pemanfaatan pupuk organik fly ash bottom ash (FABA). Menurutnya, masyarakat
bisa memproduksi pupuk organik dari bahan baku FABA dengan kotoran ternak,
limbah pertanian, perkebunan dan limbah-limbah lain-lain.
Sebelumnya, PLN EPI juga
menandatangi nota kesepahaman dengan PT Semen Kupang Indonesia (SKI) dalam
rangka mengembangkan dan mengelola biomassa berbasis pemanfaatan sumber daya
setempat. Kesepakatan ini dilakukan guna mendukung NZE 2060. Melalui MoU tersebut,
PLN EPI dan Semen Kupang Indonesia akan bersama-sama mengolah biomassa dari
penanaman tanaman multifungsi. Biomassa tersebut selanjutnya akan digunakan
sebagai co-firing di PLTU, sedangkan companion products daunnya akan
dimanfaatkan utk pakan ternak dan karbon kredit berbasis ESG.
Ada sekitar 5.600 hektar lahan
yang akan ditanami di mana batang dan rantingnya bisa dimanfaatkan untuk bahan
bakar biomassa. PLN EPI akan terus melakukan sinergi yang berkaitan dengan
pemetaan, pembibitan, penanaman, pengolahan, pengembangan dan pemanfaatkan
sumberdaya yang dapat dijadikan biomassa untuk mempercepat Indonesia menuju NZE
pada 2060.
Kesepakatan antara PLN EPI dan
SKI tak lepas dari program serupa yang sudah berjalan di wilayah Gunungkidul,
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Di Gunungkidul, PLN EPI sudah mengembangkan
dan mengelola Green Economy Village bersama Keraton DIY berbasis pemanfaatan sumber daya setempat.
Ada empat jenis bibit yang ditanam di lahan seluas 30 hektare di Kalurahan
Gombang dan Karangasem, Ponjong, Gunungkidul. Model yang dikembangkan di
Gunungkidul merupakan etalase dan benchmark utama sebagai referensi wilayah lain
di Indonesia dan bahkan dunia.
Direktur Biomassa PLN EPI,
Antonius Aris Sudjatmiko mengatakan, sebelum meneken MoU dengan pihaknya,
perwakilan PT SKI dan SIG selaku Holding, sudah melakukan benchmarking di
Gunungkidul. Menurut Aris, pihak SIG dan PT SKI sangat tertarik dengan program pengembangan
Green Economy Village yang dilakukan EPI bersama Keraton Ngayogyakarta
Hadiningrat
"Jadi setelah kunjungan ke
Gunungkidul beberapa waktu lalu, SIG dan PT SKI tertarik untuk melakukan hal
serupa di Kupang di mana lahan yang akan ditanami tanaman multifungsi akan
berkalilipat dibanding yang kami lakukan di Gunungkidul," ujar Aris. (*)
Narahubung
Mamit Setiawan
Sekretaris
Perusahaan
PT PLN Energi
Primer Indonesia
021-21684025
Sekilas Tentang
PLN EPI
PT PLN Energi
Primer Indonesia merupakan sub holding PLN yang didirikan untuk memastikan
ketersediaan pasokan suplai energi primer melalui Konsolidasi Proses Pengadaan
& logistik, Pencarian Sumber Energi Primer serta Pengembangan Ekosistem
yang resilient dan rantai pasok yang kuat. Memiliki Visi menjadi solusi energi
primer terintegrasi No 1 se-Asia Tenggara
Bagikan berita
Berita Terbaru

Dorong Energi Hijau PLN EPI Kembangkan Bioenergi Jadi Peluang Usaha Domestik dan Internasional

Tegaskan Tata Kelola Unggul PLN EPI Raih Tiga Penghargaan di TOP GRC Awards 2025

Dukung Green Energy PLN EPI Dorong Ekosistem Biomassa Untuk Capai Target 3 Juta Ton Biomassa Tahun Ini
