
Suprihati
04 Feb 2024
854
1,341
Libatkan 5 000 Petani Untuk Ekonomi Hijau Keraton Yogyakarta dan PLN EPI Terapkan Green Deflation
Press Release No. 003.PR/STH.06.01/PLNEPI0102/II/2024
Yogyakarta, 4 Februari 2024 - Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
bersama PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) terus mengembangkan ekonomi hijau
berbasis keterlibatan masyarakat. Melibatkan 5.000 petani Yogyakarta, Keraton
Yogya meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya sedemikian
hingga berdampak pada peningkatan kemampuan beli atau Green Deflation.
Dengan kata lain, pada suatu nilai uang yang sama, masyarakat tani mampu
membeli barang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhannya, atau kerap dikenal
sebagai Green Deflation yang merupakan kebalikan dari Green Inflation.
Pada diskusi di Lumbung Mataraman Kalurahan Kedungpoh Kapanewon Nglipar,
Gunung Kidul, DIY. Kepala Bebadan Pangreksa Loka Keraton Ngayogyakarta
Hadiningrat, RM. Gustilantika Marrel Suryokusumo menyampaikan, Keraton Jogya
telah mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan atau sustainable
development goal sejak tahun 1755 dengan falsafah Memayu Hayuning Bawono.
"Falsafah Memayu Hayuning Bawono terus diimplementasikan antara lain
dalam bentuk Ekonomi Hijau Berbasis Keterlibatan Masyarakat, seperti yang telah
dikerjakan Keraton Jogya bersama dengan PLN EPI,â kata Marrel.
Lebih lanjut, Marrel menyampaikan bahwa bentuk Ekonomi Hijau Berbasis
Keterlibatan Masyarakat ini merupakan bentuk ketahanan pangan, air dan energi
sekaligus meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat di pedesaan dan
diharapkan dapat menjadi model di wilayah lainnya.
"Implementasi program ini tentu akan memampukan para petani untuk
berdaulat pangan, energi dan sekaligus memajukan taraf hidup masyarakat
pedesaan", kata Marrel.
Direktur Utama PT PLN EPI Iwan Agung Firstantara menjelaskan, kerjasama ini
merupakan langkah strategis untuk mengamankan pasokan biomassa tanpa
berkompetisi lahan dan pupuk untuk sektor pangan, bahkan sebaliknya justru
memperkuat pangan/pakan karena memanfaatkan lahan marginal dan menghasilkan
produk utama pakan ternak dan residu ranting untuk biomassa sekaligus
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
âIni merupakan bentuk nyata dari ekonomi kerakyatan dengan masyarakat yang
terlibat aktif di dalamnya. Maka dari itu, terciptanya green economy di tengah
masyarakat ini sekaligus berhasil menciptakan lingkungan yang bersih dan
mengangkat perekonomian masyarakat,â Kata Iwan.
Iwan juga mengatakan, PLN turut membangun rantai pasok biomassa untuk
menjamin keberlangsungan pasokan. Mulai dari perencanaan, pembangunan,
pengelolaan biomassa, sampai dengan komersialisasi di PLTU PLN akan digalakkan.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Biomassa PLN EPI Antonius Aris
Sudjatmiko menuturkan lebih dari 5.000 petani telah merasakan manfaat dari
tanaman multifungsi. Tanaman tersebut digunakan untuk pakan ternak dan kemudian
bahan baku biomassa pada lahan marginal seluas 30 hectare (Ha) tersebar di
Kalurahan Gombang dan Karangasem, Kapanewon Ponjong, Gunung Kidul DIY.
"Pada musim kemarau bulan September 2023 yang lalu, penduduk telah
melakukan pruning daun tanaman sebagai pakan ternak. Pembibitan dan penanaman
tanaman multifungsi tersebut juga menggunakan pupuk organik FABA yang jauh
lebih murah dibanding pupuk anorganik seperti NPK dan Urea,â kata Antonius.
Pada tahun 2023, PLN EPI telah menyediakan 1 juta ton biomassa untuk 43
PLTU, yang berasal dari residu/sampah pertanian, perkebunan dan perhutanan
seperti serbuk gergaji, sekam padi, bonggol jagung, bagasse tebu, pellet tandan
kosong sawit, cangkang sawit, cangkang kemiri serta woodchip dari
ranting-ranting dan tanaman replanting karet, bahkan BBJP hasil olahan sampah
kota.
Lebih lanjut Antonius menyampaikan bahwa ke depan, penduduk dapat menjual
ranting-ranting tanaman yang akan diolah menjadi energi terbarukan biomassa
sebagai substitusi batubara PLTU. Dimana dengan index harga biomassa sebesar
1,2 dari harga Batubara hanya akan menaikkan BPP sebesar 0,5 sen, jauh lebih
murah dibanding energi terbarukan lainnya seperti PLTS, PLTB dan lainnya.
"Selain memberikan benefit maksimal bagi masyarakat, program Green
Economy ini menjadikan biomassa sebagai Energi Terbarukan baseload yang paling
murah dan paling cepat diimplementasikan karena memanfaatkan PLTU eksisting
milik PLN,â kata Antonius.
Narahubung
Mamit Setiawan
Sekretaris Perusahaan
PT PLN Energi Primer Indonesia
021-21684025
Sekilas Tentang PLN EPI
PT PLN Energi Primer Indonesia merupakan
Sub-Holding PLN yang didirikan untuk memastikan ketersediaan pasokan suplai
energi primer melalui Konsolidasi Proses Pengadaan & logistik, Pencarian
Sumber Energi Primer serta Pengembangan Ekosistem yang resilient dan rantai
pasok yang kuat. Memiliki Visi menjadi solusi energi primer terintegrasi No 1
se-Asia Tenggara
Bagikan berita
Berita Terbaru

Dukung Green Energy PLN EPI Dorong Ekosistem Biomassa Untuk Capai Target 3 Juta Ton Biomassa Tahun Ini

Komut PLN EPI Ajak Pengusaha Muda Berkolaborasi Suplai Biomassa

Komut PLN EPI Nikson Silalahi Optimis Tahun ini Target 3 Juta Ton Pengadaan Biomassa Bisa Tercapai
