Suprihati
22 Nov 2023
2,879
339
Efektif Reduksi Emisi dan Dongkrak Ekonomi Lokal PLN EPI Lanjutkan Program Co Firing di Indonesia
Press Release No. 060.PR/STH.06.01/PLNEPI0102/X/2023
Jakarta, 22 November 2023 - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) terus
meningkatkan penerapan co-firing biomassa pada Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU) sebagai strategi dalam mencapai target bauran energi baru terbarukan
(EBT) sebesar 23% pada tahun 2025. Langkah ini juga selaras dengan
akselerasi transisi energi yang menjadi komitmen Pemerintah dalam mencapai Net
Zero Emission (NZE) 2060 atau lebih cepat.
Vice President Pengembangan
Bisnis, Pemasaran & Perencanaan Biomassa PT PLN Energi Primer Indonesia
(EPI) Anita Puspita Sari menjelaskan, penerapan co-firing biomassa
sangat kompetitif dilakukan dalam mengejar target dekarbonisasi di
Indonesia. Sebab, co-firing biomassa
memiliki Levelized Cost of Electricity (LCOE) terendah dibanding
akselerasi ke EBT lainnya.
âCo-firing biomassa berkontribusi sebesar 3,6% dari
total target bauran EBT 23% di tahun 2025. Langkah ini sangat kompetitif untuk
dilakukan, mengingat LCOE-nya terendah dibanding EBT lain seperti energi surya,
air, angin, geothermal, serta energi terbarukan lainnya,â ujar Anita.
Anita menuturkan, tak hanya
biayanya yang paling rendah. Namun yang lebih penting adalah, penerapan co-firing
dapat berkontribusi signifikan dalam menggerakkan perekonomian nasional dengan
menciptakan lapangan kerja bagi bagi masyarakat lokal tanpa harus menghentikan
PLTU yang existing.
âMasyarakat lokal akan memainkan
peran penting dalam hal ini menyediakan bahan baku biomassa. Jadi ini akan
banyak membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sejalan dengan prinsip ESG
yang (Environmental Social and Government) yang kami jalankan,â lanjut
Anita.
Apalagi kata Anita, sejalan
dengan komitmen pemerintah dalam mengatasi perubahan iklim, kebutuhan biomassa
ke depan makin meningkat tajam. Total 10,2 juta ton biomassa dibutuhkan hingga
tahun 2025 mendatang.
âSejalan dengan komitmen
Pemerintah dalam mengejar target co-firing pada tahun 2025, PLN
membutuhkan biomassa sebesar 10,2 juta ton untuk menyediakan energi bersih
sebesar 11.8 Terawatt hour (TWh).
Kebutuhan ini meningkat tajam atau sebesar 300% hingga tahun 2025 mendatang,â
lanjut Anita
Perencana Strategis dan Analis
Rantai Pasokan PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI), Akhmad Kunio Fadlullah
Pratopo mengatakan, guna memenuhi kebutuhan biomassa yang terus meningkat,
pihaknya secara agresif terus mengembangkan ekosistem biomassa dengan menggandeng
komunitas lokal mau pun usaha mikro kecil (UMK) yang berada di sekitar lokasi
sumber biomassa berada.
âBaru-baru ini misalnya, kami
bekerja sama dengan Kesultanan DI Yogyakarta dalam mengembangkan Green
Economy Village (GEV) untuk mendukung langkah NZE 2060 berdasarkan
keterlibatan masyarakat lokal. Tujuan
utama Pengembangan GEV adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal
sekaligus mengurangi emisi CO2 dari menggunakan pupuk organik dan menyediakan
biomassa untuk proses co-firing biomassa pembangkit listrik,â ujar
Kunio.
Namun demikian, Kunio mengatakan
saat ini keberadaan biomassa masih terbilang lebih mahal dibanding harga
batu-bara. Sehingga menurutnya dukungan dari sisi regulasi sangat dibutuhkan
dalam memasifkan pengembangan ekosistem biomassa.
âPasokan biomassa yang ada
sebagian besar memiliki harga lebih tinggi dibandingkan batubara, target co-firing
Biomassa PLN pada tahun 2024 dan tahun 2025 cukup tinggi dan merupakan tantangan besar, sehingga dukungan
regulasi sangat diperlukan untuk hal ini,â tutup Kunio.
Narahubung
Mamit Setiawan
Sekretaris
Perusahaan
PT PLN Energi
Primer Indonesia
021-21684025
Sekilas Tentang
PLN EPI
PT PLN Energi
Primer Indonesia merupakan sub holding PLN yang didirikan untuk memastikan
ketersediaan pasokan suplai energi primer melalui Konsolidasi Proses Pengadaan
& logistik, Pencarian Sumber Energi Primer serta Pengembangan Ekosistem
yang resilient dan rantai pasok yang kuat. Memiliki Visi menjadi solusi energi
primer terintegrasi No 1 se-Asia Tenggara
Bagikan berita