
Suprihati
10 Sep 2025
0
4
Dorong Energi Hijau PLN EPI Kembangkan Bioenergi Jadi Peluang Usaha Domestik dan Internasional
Press Release No. 066.PR/STH.06.01/PLNEPI0102/IX/2025
Jakarta, 10
September 2025 - Bioenergi kian dipandang sebagai salah satu kunci
transisi energi nasional. Pemerintah menargetkan pemanfaatan 9 juta ton
biomassa pada 2030 untuk mendukung enhanced Nationally Determined
Contribution (eNDC) dan mencapai target Net Zero Emission (NZE).
Program cofiring biomassa di PLTU pun menjadi salah satu strategi utama
pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Direktur Biomassa PLN Energi
Primer Indonesia (EPI), Hokkop Situngkir, menegaskan bahwa biomassa bukan
sekadar bahan bakar alternatif, tetapi juga ekosistem ekonomi kerakyatan.
âBioenergi itu tidak hanya bicara
material yang dibakar, tetapi seluruh jejak karbon dari sumber bahan baku
hingga pembakaran. Kami memastikan setiap tahun ada peningkatan signifikan
pemanfaatan biomassa sesuai peta jalan nasional dalam Permen ESDM 12/2023 dan
RUPTL 2025â2034,â ujar Hokkop saat menjadi Pembicara dalam Workshop bertajuk
âOptimalisasi Peluang Usaha Bagi Pengusaha Mudaâ yang diselenggarakan oleh
Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara (ASPEBINDO) bekerja sama dengan
HIPMI di Ambhara Hotel, Jakarta.
PLN EPI mencatat realisasi
pasokan biomassa untuk cofiring PLTU mencapai 1,6 juta ton pada 2024. Hokkop
menyebut peluang usaha biomassa terbuka luas karena melibatkan UMKM, kelompok
tani, dan mitra lokal.
âYang dulunya limbah seperti serbuk gergaji, atau sekam hanya dibakar,
sekarang bisa bernilai ekonomi. Ini bukan hanya energi bersih, tapi juga
pemberdayaan masyarakat,â katanya.
Namun, ia mengakui tantangan
utama masih ada pada kestabilan pasokan, kesenjangan kapasitas pengolahan,
hingga harmonisasi kebijakan. âIndustri bioenergi kita belum sepenuhnya
terbentuk. Padahal banyak limbah industri yang belum dimanfaatkan. Ke depan, konsep
sub-hub, hub, dan main hub bisa menjamin kualitas sekaligus memfasilitasi
produksi biomassa secara berkelanjutan,â tutur Hokkop.
Kementerian ESDM mencatat,
Sejalan dengan arah kebijakan nasional, pengembangan biomassa menjadi salah
satu program prioritas menuju swasembada energi. Berbeda dengan energi
terbarukan lain, bioenergi membutuhkan usaha berkelanjutan karena berbasis
lahan dan sumber daya hayati. Biomassa dapat dimanfaatkan untuk cofiring
di pembangkit, pemakaian langsung, hingga bahan baku Sustainable Aviation
Fuel (SAF) sebagaimana praktik di sejumlah negara lain.
Potensi biomassa di Indonesia
masih sangat besar, baik melalui jaringan PLN (on-grid) maupun untuk
kebutuhan sendiri (off-grid/captive power) yang kontribusinya saat ini
justru lebih dominan. Tantangan utamanya ada pada skala keekonomian, biaya
logistik pengumpulan dan distribusi, serta keberlanjutan pasokan. Pemanfaatan
teknologi seperti AI dan IoT dinilai penting untuk melacak rantai pasok
biomassa dari hulu ke hilir agar akuntabel dan traceable.
Selain itu, dinamika harga
biomassa sangat dipengaruhi oleh harga batu bara yang bersifat substitusi. Saat
harga batu bara naik, biomassa lebih kompetitif, sebaliknya bila harga batu
bara turun, biomassa sulit bersaing. Karena itu, ke depan diperlukan mekanisme
indeksasi harga biomassa agar lebih ekonomis, terukur, dan bisa menjadi acuan
pasar.
Pengembangan bioenergi tidak bisa
dilakukan satu pihak saja. Diperlukan kolaborasi antara PLN, pelaku usaha, dan
pemerintah untuk menjaga rantai pasok. Apalagi Indonesia menghadapi persaingan
ekspor biomassa, misalnya cangkang sawit yang banyak diminati pasar luar negeri
meski dikenakan tarif ekspor.
âPeluang pasar biomassa, baik
domestik maupun internasional, terbuka sangat besar. Kuncinya adalah menjaga
kesinambungan pasokan dan memastikan standar teknis seperti SNI terpenuhi,â
tegas Hokkop.
Dengan prospek tersebut,
bioenergi dipandang tidak hanya menopang pencapaian target mitigasi perubahan
iklim Indonesia, tetapi juga membuka peluang usaha baru berbasis ekonomi
kerakyatan.
Narahubung
Mamit Setiawan
Sekretaris
Perusahaan
PT PLN Energi
Primer Indonesia
Telp:
021-21684025
Sekilas Tentang
PLN EPI
PT PLN Energi
Primer Indonesia merupakan Subholding dari PLN yang didirikan untuk memastikan
ketersediaan pasokan energi primer melalui konsolidasi proses pengadaan dan
logistik, pencarian sumber energi primer, serta pengembangan ekosistem yang
tangguh dan rantai pasok yang kuat. PLN EPI memiliki visi menjadi perusahaan
global dalam solusi energi primer terintegrasi.
Bagikan berita
Berita Terbaru

Tegaskan Tata Kelola Unggul PLN EPI Raih Tiga Penghargaan di TOP GRC Awards 2025

Dukung Green Energy PLN EPI Dorong Ekosistem Biomassa Untuk Capai Target 3 Juta Ton Biomassa Tahun Ini

Komut PLN EPI Ajak Pengusaha Muda Berkolaborasi Suplai Biomassa
