
Suprihati
30 Nov 2023
1,867
1,264
Bawa Biomassa Indonesia ke Dunia PLN EPI Launching Program Biomassa STAB dan PERTIWI di COP 28 Dubai
Press Release No. 062.PR/STH.06.01/PLNEPI0102/XI/2023
Dubai, 30 November 2023 - Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI)
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marinves)
meluncurkan program STAB (Socio Tropical Agriculture-waste Biomassa) dan
PERTIWI (Primary Energy Renewable & Territorial Integrated Wisdom of
Indonesia) pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 atau
COP 28 di Dubai, Kamis (30/11).
STAB dan PERTIWI merupakan program pemanfaatan limbah
pertanian dan perkebunan oleh PLN EPI untuk menjamin rantai pasok biomassa di
Indonesia.
Direktur Utama PLN Energi Primer
Indonesia (PLN EPI) Iwan Agung Firstantara menjelaskan langkah akseleratif ini
merupakan upaya PLN EPI untuk mengejar target bauran energi baru terbarukan
(EBT) dari sisi Biomassa sebesar 3,6% di tahun 2025 mendatang. Mengusung
prinsip ekonomi kerakyatan, STAB merupakan proses produksi biomassa dari limbah
pertanian yang melibatkan petani secara langsung.
STAB dapat berupa limbah/residu
tanaman pertanian atau perkebunan seperti sekam dan jerami padi, bonggol
jagung, bagasse dan pucuk daun tebu, limbah aren, limbah sagu, ampas/residu
kelapa, tandan kosong dan pelepah sawit, ranting-ranting pruning tanaman, dan
lain-lain.
âSebagai negara tropis dengan
masyarakat agraris, kami melihat banyak sekali limbah pertanian yang selama ini
hanya ditimbun atau dibakar agar lahan bersih kembali. Nah Kami melihat potensi
besar ini, maka kami terus berinovasi bagaimana memanfaatkan limbah yang
tadinya tidak bermanfaat dan mengganggu bisa diutilisasi menjadi energi bersih
bahkan mampu menciptakan nilai ekonomis baru bagi para petani di Indonesia,â
kata Iwan.
Sepanjang semester II tahun ini,
PLN EPI telah memanfaatkan STAB dari berbagai jenis limbah, diantaranya baggase
tebu dan pelet tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan baku biomassa. Biomassa
ini digunakan PLN Grup untuk teknologi co-firing di seluruh Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) PLN Grup.
âPenerapan Co-Firing dapat
berkontribusi signifikan dalam menggerakkan perekonomian nasional dengan
menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal tanpa harus menghentikan PLTU
yang existing,â tutur Iwan.
Iwan menambahkan, sejalan dengan
komitmen Pemerintah dalam mengejar target Co-Firing pada tahun 2025, diproyeksi
kebutuhan Biomassa dari PLN meningkat tajam sebesar 10,2 juta ton atau sebesar
300% guna menyediakan energi bersih sebesar
12,7 Terawatt hour (TWh).
Iwan menambahkan, selain STAB
pada MoU ini juga menggagas PERTIWI yang merupakan jenis Biomassa yang
diproduksi dari ranting-ranting dan limbah produksi pangan seperti sagu.
Sebagai langkah awal, program PERTIWI Biomass akan dikembangkan di Provinsi
Riau.
Di wilayah itu, terdapat sekitar
80 kilang sagu dengan potensi limbah berupa ampas dan kulit sagu lebih dari
200.000 ton per tahun. Selama ini, baru sedikit ampas sagu yang dimanfaatkan
sebagai pakan ternak. Sementara sebagian besar dibuang ke sungai, laut, atau
ditimbun. Sedangkan kulit sagunya dibakar untuk boiler pengering sagu sementara
arangnya dibuang begitu saja.
âResidu pertanian, perkebunan dan
kehutanan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai energi Biomassa baik untuk PLTU
maupun PLTBm dalam rangka didieselisasi PLTD yang tersebar di sekitaran wilayah
tersebut," kata Iwan.
Lewat pengembangan teknologi
pengelolaan limbah jadi bahan baku energi alternatif mampu menjaga
keberlanjutan dan kelestarian lingkungan, serta mengurangi emisi karbon. Disatu
sisi, keterlibatan langsung masyarakat dalam rantai pasok mampu mendorong pertumbuhan
ekonomi masyarakat.
"PLN EPI optimistis bisa
berkontribusi maksimal dalam upaya penurunan emisi, sekaligus peningkatan
kesejahteraan masyarakat dengan mengoptimalkan karakteristik dan ke-khasan
negara dan bangsa Indonesia,â tutup Iwan.
Selain melakukan peluncuran STAB
dan PERTIWI, pada momen global ini, PLN EPI menggandeng beberapa mitra untuk
bekerja sama dalam menjaga pasokan biomassa. PLN EPI menggandeng lima
perusahaan, Pertama, PLN EPI dan PT Sinar Energi Utama akan bersinergi dalam
pengembangan Biomassa berbasis limbah sagu dan Hutan tanaman rakyat (HTR) di
Provinsi Riau dan Kepulauan Riau untuk disuplai ke PLTU Tanjung Balai Karimun
dan PLTU Tenayan.
Kedua, PLN EPI dan PT Elektrika
Konstruksi Nusantara akan bersinergi mengembangkan Biomassa berbasis tandan
kosong kelapa sawit untuk diolah menjadi pelet tankos (tandan kosong) untuk
disuplai ke PLTU di Kalimantan Barat. Ketiga, PLN EPI dan PT Aswattha Inti
Sejahtera akan bersinergi dalam pemanfaatan dan pengembangan tanaman
multifungsi yang juga berpotensi menjadi sumber biomassa, serta pembangunan
fasilitas produksi di beberapa lokasi.
Keempat, PLN EPI dan PT Maharaksa
Biru Energi akan bersinergi dalam pengembangan Biomassa berupa serpihan kayu,
tongkol jagung, dan sekam padi untuk disuplai ke beberapa PLTU di Jawa,
Sumatera, dan Nusa Tenggara Barat. Kelima, PLN EPI dan PT Hartana Tamita
Bersama juga akan bersinergi dalam pengembangan Biomassa berupa penanaman APL
di wilayah Aceh, seperti serpihan kayu, tongkol jagung, dan sekam padi, untuk
memasok beberapa PLTU di Jawa, Sumatera, dan Nusa Tenggara Barat.
Narahubung
Mamit Setiawan
Sekretaris
Perusahaan
PT PLN Energi
Primer Indonesia
021-21684025
Sekilas Tentang
PLN EPI
PT PLN Energi
Primer Indonesia merupakan Sub-Holding PLN yang didirikan untuk memastikan
ketersediaan pasokan suplai energi primer melalui Konsolidasi Proses Pengadaan
& logistik, Pencarian Sumber Energi Primer serta Pengembangan Ekosistem
yang resilient dan rantai pasok yang kuat. Memiliki Visi menjadi solusi energi
primer terintegrasi No 1 se-Asia Tenggara
Bagikan berita
Berita Terbaru

Dorong Energi Hijau PLN EPI Kembangkan Bioenergi Jadi Peluang Usaha Domestik dan Internasional

Tegaskan Tata Kelola Unggul PLN EPI Raih Tiga Penghargaan di TOP GRC Awards 2025

Dukung Green Energy PLN EPI Dorong Ekosistem Biomassa Untuk Capai Target 3 Juta Ton Biomassa Tahun Ini
